Kamis, 20 November 2008

Wastam Sariadi, Sedekah Investasi Terbaik


Harian Republika, 20 April 2007

Berkecukupan secara materi, namun tak ada ketenangan batin. Itulah yang dialami oleh Wastam Sariadi ketika hidupnya hanya mengejar harta duniawi. ''Ketika itu yang ada dalam benak saya hanyalah mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Akibatnya jiwa saya terasa kering kerontang,'' kata pria kelahiran Karanganyar, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah, 12 Februari 1977.

Pemilik perusahaan jamu ini memang berhasil meraih materi yang dikejarnya. Namun hidupnya tidak bahagia. ''Saya sering sakit-sakitan, dan telah berobat ke berbagai tempat, termasuk pengobatan alternatif. Namun tak juga kunjung sembuh. Hidup saya tetap terasa hampa,'' kata pengusaha muda ini. Suatu hari, Oktober tahun 2006, Wastam datang ke toko buku di Purwokerto. Perhatiannya tertuju kepada buku Mencari Tuhan Yang Hilang karya Ustadz Yusuf Mansur. Wastam tertarik. ''Kayak-nya buku ini sangat cocok untuk saya,'' begitu katanya. Ia pun membelinya.

Sesampai di rumah, ia segera membaca buku tersebut. Berhari-hari ia membacanya, dan merasakan isinya sangat menyentuh. Ia pun mendiskusikan buku tersebut kepada istrinya tercinta. Intinya, mereka bersepakat untuk melanggengkan sedekah. Sebagai pengusaha, Wastam telah membuktikan manfaat sedekah itu luar biasa. ''Satu kebaikan dibalas minimal 10 kali, bahkan 700 kali, atau bahkan lebih dari itu. Kenapa bisnis kita tidak kita bikin seperti itu? Kenapa kita tidak berbisnis dengan berbasis sedekah?''

Agama memerintahkan zakat 2,5 persen ditambah dengan sedekah. Wastam kini juga mengamalkannya. ''Dulu, 2,5 persen saja berat rasanya. Sekarang saya tak hitung-hitungan lagi soal sedekah,'' ujarnya. Ia mengibaratkan sedekah itu seperti manajer investasi. ''Sedekah itu ibarat kita menggaji fund manager. Ia kita bayar untuk mengembangkan dana kita.

Bila kita bersedekah 10 persen saja dari keuntungan kita, kata dia, maka Allah akan melipatgandakannya menjadi 100 persen, bahkan ribuan persen. Mana ada fund manager yang sehebat itu? Jadi, sedekah adalah investasi terbaik, yang hasilnya luar biasa,'' ujarnya.

Sedekah tidak hanya mengembangkan harta, tapi juga menjaga keamanan harta yang ada agar tak tercampur dengan sesuatu yang haram maupun hal-hal tidak baik lainnya. ''Jadi, sedekah itu juga berfungsi sebagai security manager,'' ujar lelaki yang sudah dua kali umrah itu.

Wastam mengaku sudah menemukan Tuhan yang hilang. ''Ternyata kebahagiaan itu akan mudah kita raih kalau kita hidup untuk akhirat. Kuncinya ada dalam sedekah,'' kata pria yang mewakafkan lahan seluas 17 hektare di Purwokerto yang disiapkan untuk mengembangkan cabang Ponpes Darul Quran/ Tahfiz Quran Wisata Hati di Jawa Tengah ini.

Oleh : ika
pengusahamuslim.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for reading our blog, please make some comment.